Tes Potensi Akademik: Jenis, Contoh soal dan Pembahasannya

Tidak hanya ada tes wawancara atau interview, dalam proses rekrutmen kerja atau bahkan kuliah biasanya terdapat juga Tes Potensi Akademik atau TPA. Mayoritas pelamar juga biasa menyebutnya dengan psikotes, atau tes psikologi.

Pengertian Tes Potensi Akademik

Ada banyak jenis dari tes potensi akademik, di mana pengertian dan tujuan dari tes potensi akademik ini adalah salah satu tes psikotes yang dilakukan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang. 

Jadi, kamu jangan hanya mengandalkan kemampuan di tes bidang, bahasa hingga wawancara saja, karena tes potensi akademik ini cukup penting dan memiliki skor yang cukup besar. 

Penilaian Menggunakan Sistem Skor

Pasalnya, skor menjadi sistem penilaian tes potensi akademik, agar lebih mudah melihat hasilnya. Jadi, jika kamu mampu mengerjakan dan berhasil menjawab banyak pertanyaan dengan benar, maka akan semakin tinggi pula skor nya.

Meski tidak semua proses rekrut menggunakan tes potensi akademik, namun di Indonesia sendiri, mayoritas perusahaan hingga perguruan tinggi masih memanfaatkan TPA. 

Karena, hasil tes potensi akademik juga bisa berpengaruh terhadap cara berpikir, cara bekerja hingga cara bersosialisasi seseorang, di lingkungan pekerjaan atau universitas. 

Baca Juga: 3 Pertanyaan Interview dan Cara Menanggapinya

Sekilas memang terlihat mudah dan sederhana, namun pertanyaan-pertanyaan dari tes potensi akademik justru lebih sulit dipahami, dan terkesan menjebak. Sehingga, tidak sedikit orang lebih banyak gagal dalam tes ini. 

Belum lagi setiap instansi menggunakan jenis TPA yang berbeda-beda, dengan soal yang selalu update dan baru. Sehingga, kamu disarankan untuk lebih teliti, fokus, tidak terburu-buru, mengetahui trik khusus, dan mengerjakan dengan penuh konsentrasi.

Jenis-jenis Tes Potensi Akademik (TPA)

Dilansir dari laman jobseeker.id, secara garis besar ada beberapa jenis tes potensi akademik. Jenis tes tersebut dibagi menjadi 4 subtes, yaitu:

  • Tes Bahasa (Verbal)
  • Tes Angka (Numerik)
  • Tes Logika
  • Tes Gambar (Spasial)

Nah, agar lebih mudah dalam memahami masing-masing subtes, kamu bisa simak informasi dibawah ini, beserta contoh soal, jawaban, dan pembahasannya.

Tes Bahasa (Verbal)

Menurut Harry Tolley, dalam tes bahasa atau verbal ini, bisa dijelaskan bahwa tes membaca, pemahaman kalimat, kata, serta kemampuan bahasa, merupakan salah satu cara untuk bisa melihat kemampuan seseorang dari banyak hal.

Tes ini juga dibuat untuk mengetahui seberapa jauh seseorang, terampil menggunakan bahasa yang seefektif mungkin, dengan bahasa baku.

Pada, tes bahasa (verbal), subtesnya terbagi menjadi 3 bidang bahasa, yaitu antonim, sinonim, dan analogi:

  1. Tes lawan kata (antonim): yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia

Contoh

Muntul x …

A. Gerigi

B. Padat

C. Tumpul

D. Tajam

E. Majal

Pembahasan: Muntul memiliki arti tumpul; majal. Jadi, jawabannya adalah D.

  1. Tes persamaan kata (sinonim): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata, dari soal yang tersedia.

Contoh

Klarifikasi = . . . . . .

   A.  Permintaan

   B.  Pengaturan

   C.  Penjelasan

   D.  Penentuan

   E.  Penjelasan

Pembahasan: Jawabannya E. Klarifikasi berasal dari kata asing yang mempunyai arti dan makna menjelaskan; membeningkan terhadap sesuatu yang belum tentu kebenarannya; menjernihkan.

  1. Tes pengelompokan kata (Analogi): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mencari satu kata yang termasuk kategori sejenis.

Contoh:

Gerbong : Lokomotif = … : …

A. Taksi : Pengemudi

B. Kereta : Masinis

C. Pedati : Andong

D. Delman : Kuda

E. Trem : RelP

Pembahasan: Kata kunci dari kata gerbong dan lokomotif adalah gerbong ditarik oleh lokomotif. Jika dilihat dari pilihan jawaban, pilihan yang juga memiliki kata kunci “ditarik oleh” adalah delman dan kuda karena delman ditarik oleh kuda. Jadi, jawabannya adalah D.

Tes Angka (Numerik)

Selanjutnya, ada subtes tes angka (numerik), yang terbagi menjadi 4 bagian, yakni tes cerita, seri huruf, tes deret, dan aritmatika: 

  1. Tes angka pada cerita: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk membaca soal cerita, lalu menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat.

Contoh 

Jika tahun 2015 Feni berumur 3,25 windu, maka pada tahun 2002 umur Feni adalah …..

A. 12 Tahun

B. 8 Tahun

C. 11 Tahun

D. 17 Tahun

E. 13 Tahun

Jawaban: E.

Pembahasan : 

Tahun 2015 umur Feni = 3.25 windu

1 windu = 8 tahun

3,25 windu = 26 tahun

Tahun lahir Feni = 2015 – 26 = 1989

Umur Feni pada tahun 2002 = 2002 – 1989 = 13 tahun

Jadi, jawaban yang tepat adalah 13 tahun.

  1. Tes seri huruf: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menjawab huruf selanjutnya, yang rumpang pada deretan huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu.

Contoh

A, B, D, G, K, …., ….

A.  P dan V D.  O dan V

B.  P dan W E.  P dan U

C.  O dan U

Jawaban: P dan V (A)

Perhatikan pola di atas, terlihat setiap huruf meloncat 1, 2, 3 dan seterusnya. Jadi huruf ke 5 dan 6 adalah huruf P dan V

  1. Tes deret (seri angka): Adalah tes, yang hampir sama dengan tes seri huruf, namun di sini soalnya menggunakan angka, yang pada bagian ini deret angka ini, juga mempunyai pola tertentu untuk menemukan jawaban yang tepat.

Contoh

3, 8, 13, 18, 23, …., ….

A.  28 dan 34 D.  28 dan 33

B.  28 dan 38 E.  38 dan 43

C.  33 dan 38

Jawaban: 28 dan 33 (D)

Untuk angka yang dicetak tebal dan yang tidak masing-masing ditambahkan dengan angka 10. Jadi didapat angka selanjutnya adalah angka 28 dan 33

  1. Tes hitungan (aritmatika): Hampir sama dengan tes deret angka, namun di sini pesertanya diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah.

Contoh

82, 50, 34, 26, …

A.24

B. 22

C. 20

D. 18

E. 16

Jawaban: B. Pengurangan dengan bilangan 32, 16, 8. Maka pengurangan selanjutnya adalah dengan 4, 26 – 4 = 22

Tes Logika

Subtes berikutnya, yang juga berisikan pertanyaan-pertanyaan menjebak adalah tes logika. Di sini, peserta harus memecahkan masalah secara logis dan penalaran. Adapun subtes ini terbagi menjadi 4, yakni logika diagram, logika cerita, silogisme, logika umum.

  1. Tes logika diagram: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal.

Contoh

Cincin, Donat, dan Ban

Jawaban: B. Ketiga kata tidak memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga, diagram venn yang tepat untuk Cincin, Donat, dan Ban adalah keduanya saling terpisah.

  1. Tes logika cerita: Untuk tes yang satu ini, baik dari soal maupun jawaban, sama-sama menjebak. Karena, soal ini memang untuk menguji peserta untuk untuk membaca suatu cerita, dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tersebut. Tetapi, biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita.

Contoh

Sebagian perajin tempe mengeluhkan harga kedelai

naik. Pak Anto seorang perajin tempe.

A.  Pak Anto pasti mengeluhkan harga kedelai naik.

B.  Pak Anto tidak mengeluhkan harga kedelai naik.

C.  Harga kedelai bukanlah keluhan Pak Anto

D.  Pak Anto mungkin ikut mengeluhkan harga kedelai

naik

E.  Harga kedelai naik atau tidak, pak Anto tetap

mengeluh

Jawaban: D. Karena hanya sebagian perajin tempe mengeluhkan harga kedelai naik. Dan Pak Anto seorang perajin tempe, maka mungkin pak Anto termasuk yang mengeluhkan harga kedelai naik (D).

  1. Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum.

Contoh

Semua kendaraan berbahan bakar bensin. Tak sebuah motor pun berbahan bakar bensin. Jadi . . . . 

A. Kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

B. Tak sebuah motor pun adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

C. Semua kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

D. Motor adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

E. Semua kendaraan adalah motor.

Jawaban: B. Tak sebuah motor pun adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

  1. Tes logika umum: Adalah tes, di mana peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat.

Contoh

Semua olahraga baik untuk kesehatan.

Sebagian orang malas untuk berolahraga.

Kesimpulannya adalah…

A. Semua orang yang melakukan olahraga tidak malas

B. Semua orangnya yang tubuhnya sehat selalu berolahraga

C. Orang yang malas olahraga hidupnya tidak sehat

D. Ada orang yang tidak malas olahraga

Jawaban: D. Mengapa demikian? Sebab, disebutkan bahwa hanya sebagian orang yang malas olahraga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada orang yang tidak malas untuk berolahraga.

Tes Gambar (Spasial) 

Terakhir, ada tes gambar yang menjadi tes TPA yang paling seru. Adapun, subtes TPA ini dibagi menjadi 4, yakni tes padanan gambar, tes bayangan gambar/cermin, kelompok gambar, dan identifikasi gambar. 

  1. Tes padanan gambar: Adalah tes yang memungkinkan para peserta, untuk untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada.

Contoh

Manakah gambar yang cocok untuk selanjutnya?

Jawaban: C. Sobat perhatikan untuk kedua jenis segitiga, yaitu segitiga putih dan segitiga hitam. Untuk segitiga putih diputar 90o searah dengan jarum jam, sedangkan untuk segitiga hitam diputar 90o berlawanan arah jarum jam.

  1. Tes bayangan gambar: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menalar bagaimana suatu gambar, akan dicerminkan pada suatu bayangan dan bagaimana hasilnya dari bayangan tersebut, bisa memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia.

Contoh

Jawaban: E

  1. Tes kelompok gambar: Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban.

Contoh

Jawaban: C. Hanya gambar C yang tidak berpotongan satu sama lain.

  1. Tes identifikasi gambar: Adalah tes, di mana peserta akan diminta untuk mengidentifikasi sebuah gambar yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia.

Contoh

Jawaban B. Kuncinya, kamu lihat bahwa kedua bangun digabung terus dirotasi 90 derajat searah jarum jam.

Sering Latihan dan Selalu Update Jenis Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Terbaru

Nah, itu dia beberapa informasi yang bisa digambarkan terkait tes potensi akademik. Untuk mendapatkan jenis-jenis soal TPA lainnya yang lebih beragam, baru, beserta pembahasannya, kamu bisa cari di internet secara gratis maupun berbayar. 

Pasalnya, meski secara tujuan soal-soal tersebut dibuat sama, namun soal TPA akan selalu diperbaharui. Misalnya, jika kamu beli buku kumpulan soal TPA di tahun 2010, tentu isinya akan berbeda dengan buku kumpulan soal TPA di tahun 2021, meski jenis dan sub tesnya sama. 

Namun, bagaimanapun bentuk soalnya, kamu harus menguasai jenis-jenisnya terlebih dahulu dan trik menjawabnya. Untuk jenis-jenis soal TPA secara umum, sudah dijabarkan di atas, dan kamu hanya tinggal perbanyak latihan dan cari soal-soal TPA terbaru. 

Rahasia sukses lainnya dari tes TPA ini adalah konsentrasi dan isi energi sebelum mengerjakan. Karena biasanya perusahaan atau instansi, akan membutuhkan waktu sampai seharian, untuk melakukan tes TPA bagi calon kandidatnya. 

Untuk pihak perusahaan sendiri, tentunya sudah siap akan kebutuhan proses rekrut terutama HRD. Mulai dari mempersiapkan soal-soalnya, lokasi, tempat, dan kebutuhan lainnya. 

Kesimpulan

Tidak sampai di situ, setelah proses rekrut selesai, HRD juga akan mendata semua kandidat yang lolos, dan berhasil menjadi karyawan baru di perusahaan tersebut. Tidak mudah mengelola karyawan, terlebih jumlahnya banyak. 

Sehingga, perusahaan baik skala kecil maupun besar, juga butuh software HR seperti AqtiveHR by MASERP untuk membantu semua kegiatan dan pekerjaan HR. Karena AqtiveHR memiliki banyak fitur, mulai dari absensi kehadiran, Payroll, Broadcast Messages, Pajak, dan masih banyak lagi. 

Untuk informasi selengkapnya terkait AqtiveHR by Maserp sebagai software dan aplikasi HR terbaik di Indonesia, kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu tentang permasalahan di perusahaan, dengan ahli kami secara gratis!

Leave a Comment

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on