Ketika kamu bekerja penuh waktu di sebuah perusahaan, mungkin kamu akan mendapat beberapa upah lain selain gaji, seperti tunjangan kehadiran. Untuk jenis tunjangan yang mungkin sering diterima karyawan adalah seperti THR hingga insentif.
Tapi, ada juga tunjangan lainnya yang diterima karyawan, yakni tunjangan tersebut yang juga dibagi menjadi beberapa jenis. Yuk, simak informasinya terkait tunjangan kehadiran beserta jenis, dasar hukum, hingga contoh cara hitungnya.
Table of Contents
Apa Itu Tunjangan?
Namun, sebelum membahas tunjangan kehadiran mari simak dulu apa itu tunjangan. Sederhananya, tunjangan adalah upah yang diberikan sebagai tambahan diluar gaji pokok kepada karyawan oleh perusahaan.
Maka dari itu, banyak calon karyawan yang ingin memilih perusahaan, yang bisa memberikan banyak tunjangan. Sehingga, benefit yang diterima bisa lebih banyak dan menguntungkan, kerja juga jadi lebih semangat.
Akan tetapi, tunjangan juga adalah upah yang bisa diberikan tergantung pada beberapa kondisi. Karena ketentuan terkait pemberian tunjangan juga sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Pengupahan No 78 Tahun 2015, yang terdiri atas upah tanpa tunjangan, upah pokok dan tunjangan tetap, atau upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.
Baca Juga: 7 Jenis Tunjangan Kerja Karyawan
Jenis Tunjangan
Adapun, tunjangan umumnya dibedakan menjadi dua yaitu tunjangan tetap dan tidak tetap seperti yang dirincikan pada SE-07/MEN/1990. Berikut informasinya:
Tunjangan Tetap
Upah selain gaji pokok yang dibayarkan kepada karyawan secara rutin atau teratur. Tunjangan tetap ini juga diberikan termasuk ke keluarga sang karyawan. Selain itu, tunjangan tetap ini tidak dipengaruhi oleh faktor kehadiran, kinerja maupun prestasi.
- Contoh tunjangan tetap: Tunjangan keluarga (istri dan anak), tunjangan perumahan, tunjangan jabatan, tunjangan kemahalan, tunjangan daerah, dan lain-lain.
Tunjangan Tidak Tetap
Adalah upah selain gaji pokok yang dibayarkan secara tidak teratur atau tidak tetap, kepada karyawan. Hal tersebut dikarenakan jumlah tunjangannya akan dipengaruhi oleh perhitungan yang sifatnya per jam, harian, atau sesuai kesepakatan perusahaan. Sederhananya tunjangan ini dipengaruhi oleh kehadiran karyawan ke kantor.
- Contoh tunjangan tidak tetap: Tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan kinerja. Tunjangan transportasi dan makan bisa masuk ke tunjangan tetap, jika tidak dikaitkan dengan kehadiran dan diterima secara tetap.
Definisi Tunjangan Kehadiran
Namun, untuk jenis tunjangan yang akan dibahas saat ini adalah tunjangan kehadiran. Di mana upah tersebut akan diberikan jika karyawan hadir ke tempat kerja.
Sehingga, jika karyawan tidak hadir ke tempat kerja, maka tunjangan tersebut tidak akan diberikan oleh perusahaan. Jadi, jika disimpulkan tunjangan kehadiran adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang dihitung dari jumlah kehadirannya, dan masuk ke jenis tunjangan tidak tetap.
Nah, untuk mengetahui data kehadiran karyawan, maka perusahaan bisa menghitungnya dari sistem catatan absensi dalam satu periode penggajian.
Contoh Tunjangan Kehadiran
Dari penjelasan tunjangan tidak tetap ini, terdapat dua contoh yang mayoritas diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, yakni tunjangan makan dan juga tunjangan transportasi.
- Makan, merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan sebagai pengganti dari uang makan siang karyawan.
- Transportasi, yaitu tunjangan yang diberikan perusahaan sebagai subsidi atau pengganti uang transport karyawan saat bekerja di perusahaan.
Adapun untuk bentuk dua contoh tunjangan ini, bisa berbentuk uang selama karyawan hadir, atau juga bisa berbentuk benda yang jumlahnya sesuai dengan nominal tunjangannya.
Misalnya, ada tunjangan makan, maka karyawan bisa mendapatkan tunjangan makan berupa uang dan mereka bisa beli makanan sendiri, atau perusahaan yang menyediakan makanan, seperti catering.
Begitupun dalam tunjangan transportasi, dimana karyawan bisa mendapatkan tunjangan berupa uang untuk transportasi atau berupa saldo e-Money atau voucher ojek online, dan lainnya, yang nominalnya setara dengan perhitungan tunjangan kehadiran.
Pasalnya, karena tunjangan kehadiran ini bersifat tidak tetap, maka nominal atau besaran dalam setiap bulannya tidaklah sama. Dimana nominal atau besaran tunjangan kehadiran, dihitung berdasarkan absensi karyawan yang direkap oleh tim HR, melalui sistem absensi.
Adapun hasil rekapan yang dilakukan dari data absensi manual, fingerprint, hingga melalui aplikasi HR, kemudian diunduh dan dianalisis. Sehingga, HR mengetahui karyawan mana yang rajin masuk ke kantor atau tidak. Maka dari itu, besaran tunjangan tersebut juga akan menyesuaikan.
Cara Hitung Tunjangan Kehadiran
- Nama Karyawan: Melati
- Gaji Pokok: Rp5.000.000
- Tunjangan tetap (tunjangan kinerja): Rp600.000
- Tunjangan tidak tetap (makan atau transportasi): 500.000
- Jumlah hari kerja per bulan: 22 hari kerja
- Kasus: Melati tidak masuk kantor 5 kali
Berapa tunjangan kehadiran dan total gaji yang diterima?
Tunjangan Kehadiran
Rumus: Tunjangan kehadiran= Jumlah hari masuk kerja x (besaran tunjangan kehadiran/jumlah hari kerja dalam sebulan)
Tunjangan kehadiran= 17 x (Rp500.000/22)
Tunjangan kehadiran= Rp 386.363
Total Gaji
Gaji= Upah Pokok + tunjangan tetap + tunjangan kehadiran
Gaji= Rp5.000.000 + Rp600.000 + Rp 386.363
Gaji= Rp5.986.363
Kesimpulan
Tunjangan kehadiran termasuk salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap kedisiplinan karyawan, dan kerajinan karyawan. Dengan begitu, mereka bisa semakin produktif dan loyal terhadap perusahaan.
Dalam menghitung dan memberi tunjangan juga diharuskan adil, dan diberikan kepada mereka yang berhak. Cara menghitungnya pun tidak terlalu sulit, apalagi kalau dibantu dengan software khusus.
Pasalnya, jika jumlah karyawan banyak dan harus menghitung tunjangan dan gaji secara manual, pasti akan lama dan rentan salah. Sehingga, akan lebih baik jika perusahaan atau tim HR menggunakan software atau aplikasi seperti AqtiveHR, yang dapat mempermudah mencatat kehadiran sekaligus perhitungan gaji bulanan dan harian karyawan.
Dengan software HR AqtiveHR by Maserp, tim HR bisa meminimalisir kesalahan, memudahkan, hingga mempercepat pekerjaan HR di perusahaan. Tidak hanya itu, teknologi yang ada pada software dan aplikasi tersebut, juga memberikan efisiensi untuk menghitung tunjangan yang lainnya, seperti BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan dan PPH21.
Ada fitur apa saja yang dimiliki AqtiveHR? AqtiveHR sendiri menawarkan banyak fitur unggul seperti Absensi Kehadiran dengan teknologi Face Recognition, Payroll untuk membantu perhitungan gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya, Reimbursement, Database Employee, hitung Pajak PPh 21, Broadcast Messages, dan masih banyak lagi.
Jadi, yuk permudah pekerjaan HRD di perusahaan kamu, dengan sistem teknologi HRIS! Baik perusahaan skala kecil maupun besar, semua bisa menggunakan software dari AqtiveHR by MASERP ini.
Untuk penggunaan software sesuai kebutuhan perusahaan, kamu bisa lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kami, secara gratis!