Ketahui 4 Macam-Macam Standar Operasional Prosedur (SOP)

Performa memuaskan dari pekerjaan akan lebih mudah tercapai jika memiliki acuan dari suatu prosedur. Prosedur yang dimaksud adalah serangkaian petunjuk untuk melakukan tindakan yang spesifik ini biasa disebut dengan SOP dan macam-macam SOP.

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP), terdapat informasi lengkap mengenai serangkaian aktivitas atau pekerjaan yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku, tersusun secara kronologis. Penerapan SOP dimaksudkan agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.

Macam-Macam Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur dibuat berdasarkan suatu alur kerja yang sudah terstandarisasi dan bersifat mengikat. SOP disusun sesuai dengan kebutuhan, Visi dan Misi masing-masing perusahaan atau organisasi dengan tujuan yang berbeda-beda.

Seperti penjelasan di atas, SOP begitu berharga bukan? Jika tidak ada SOP, maka setiap orang tidak memiliki aturan yang tetap dan cenderung melakukan aktivitas sesuka hati.

Secara umum, macam-macam Standar Operasional Prosedur dibedakan berdasarkan kategori jenis, sifat, skala dan kelengkapan dari suatu aktivitas. Pembedaan tersebut bertujuan agar SOP digunakan sesuai dengan situasi yang terjadi di lapangan. Penjelasan selengkapnya berikut ini:

SOP Berdasarkan Jenis Kegiatan

Dilihat dari jenis kegiatan yang akan dilakukan, SOP terbagi menjadi 2 yakni SOP spesifik dan generik. 

Standar Operasional Prosedur (SOP Generik)

SOP spesifik adalah salah satu dari macam-macam Standar Operasional Prosedur yang dibuat untuk aksi spesifik. Artinya, SOP spesifik hanya berlaku untuk ruang lingkup tertentu saja, selain itu akan berbeda lagi prosedurnya.

Sebagai contoh, SOP Pengadaan barang di Divisi K, maka SOP spesifik itu hanya berlaku pada karyawan yang berada di dalam divisi tersebut.

Hal tersebut disebabkan oleh penyusunan SOP yang menyesuaikan dengan situasi dan kebutuhan aktivitas tersebut akan diterapkan. Pembatasan ruang lingkup pada SOP spesifik sangat rinci sesuai dengan standarisasi yang dilakukan secara tepat. 

Baca Juga: Ketahui 4 Macam-Macam (SOP) Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur (SOP Generik)

Jika ada yang bersifat khusus, maka ada yang bersifat umum sebagai kebalikannya. SOP generik adalah standarisasi aktivitas atau pekerjaan yang lebih umum karena ruang lingkupnya tidak dibatasi. 

Dengan kata lain, SOP generik bisa diterapkan secara lebih luas, tidak hanya terbatas pada satu lingkungan saja. Contohnya, SOP Penanganan Pasien di Instalasi Rawat Inap Medik dan Rawat Inap Beda dan SOP Pengelolaan Uang Kas di Sub Bagian A dan Sub Bagian F. 

Seperti halnya prosedur spesifik, SOP generik juga disusun berdasarkan analisis kebutuhan di ruang lingkup yang dituju.

SOP Berdasarkan Sifat Kegiatan

Selanjutnya, macam-macam Standar Operasional Prosedur juga dibedakan berdasarkan sifat kegiatan yakni SOP administratif dan teknis. 

Standar Operasional Prosedur (SOP Administratif)

Pengertian SOP administratif adalah dokumen yang berisi aturan pelaksanaan aksi tanpa mencantumkan prosedur yang terperinci. SOP jenis ini memang dibuat lebih umum dan hanya memuat gambaran pelaksanaan tugas yang sifatnya makro. 

Dalam SOP administratif, kamu tidak akan menemukan petunjuk untuk melaksanakan suatu aksi dari awal hingga selesai. Maka dari itu, prosedur administratif tidak ditujukkan bagi perorangan melainkan hanya sebagai bagian dari administrasi perusahaan maupun instansi. 

SOP Teknis

Berbeda halnya dengan prosedur administratif, SOP teknis adalah petunjuk yang memuat cara pelaksanaan aksi secara urut, lengkap dan detail. Dokumen ini tidak hanya menampilkan tugas secara umum, melainkan juga rincian pelaksanaan dari awal sampai akhir. 

SOP teknis sering digunakan sebagai acuan kerja untuk individu yang menduduki jabatan tertentu, tim kerja yang menangani bidang A maupun kelompok khusus lainnya yang ada di suatu perusahaan, instansi atau organisasi. 

Contohnya, perusahaan produksi minyak mengeluarkan SOP teknis yang berisi prosedur pengeboran minyak untuk divisi A dan SOP yang berisi pemeliharaan alat berat untuk divisi B.

SOP Berdasarkan Skala Kegiatan 

Dalam hal ini, skala berhubungan dengan ukuran besarnya suatu aksi atau pekerjaan yang akan dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, SOP dikelompokkan menjadi prosedur mikro dan makro. 

Standar Operasional Prosedur (SOP Mikro)

SOP mikro merupakan salah satu dari macam-macam Standar Operasional Prosedur yang dilihat dari skala kegiatannya. Disebut sebagai SOP mikro karena dokumen tersebut disusun sebagai petunjuk pelaksanaan dari aksi yang skalanya kecil. 

Walaupun berskala kecil, pedoman pelaksanaan tetap dibutuhkan. Sebab, SOP akan menertibkan dan memudahkan berlangsungnya suatu aksi sehingga tujuan yang ditargetkan bisa tercapai.

Standar Operasional Prosedur (SOP Makro)

Kebalikannya dari mikro, SOP makro adalah aturan pelaksanaan kegiatan yang skalanya lebih besar. Penyusunan SOP makro dilakukan dengan cermat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan. 

Bisa dikatakan juga bahwa standar operasional yang bersifat makro adalah kumpulan dari beberapa petunjuk pelaksanaan mikro. Tujuannya untuk melancarkan suatu aksi atau pekerjaan sehingga menghasilkan output yang optimal.

SOP Berdasarkan Kelengkapan Kegiatan 

Dilihat dari kelengkapan kegiatannya, macam-macam Standar Operasional Prosedur dapat diklasifikasikan menjadi 2 hal yaitu SOP parsial dan final. Berikut penjelasan per poinnya: 

Standar Operasional Prosedur (SOP Parsial)

Pengertian SOP parsial adalah aturan pelaksanaan suatu aktivitas yang outputnya bukan termasuk produk akhir. Output yang dihasilkan dengan mengacu pada SOP parsial tidak dianggap sebagai produk utama. 

Standar Operasional Prosedur (SOP Final)

Sedangkan SOP final adalah dokumen yang menampilkan prosedur suatu aktivitas yang outputnya berupa produk akhir. SOP final disusun agar produk akhir yang menjadi produk utama dapat diwujudkan sesuai harapan.

meta desc: Secara umum, macam-macam Standar Operasional Prosedur dibedakan berdasarkan kategori jenis, sifat, skala dan kelengkapan dari suatu aktivitas.

Kesimpulan

Eits, AqtiveHR juga tidak hanya bisa membantu mengelola karyawan, software yang juga terintegrasi dengan akuntansi ini, mampu membantu Anda melakukan perhitungan administrasi karyawan.

Lantas, apa saja yang bisa kelebihan sistem ini? AqtiveHR bisa membantu pekerjaan HRD bahkan finance mulai dari pendataan karyawan, melihat absensi kehadiran, melakukan perhitungan gaji, pajak hingga tunjangan bisa dilakukan dengan mudah.

Apa saja fitur yang bisa digunakan dari AqtiveHR? Pastinya ada banyak fitur-fitur unggul untuk membantu HR mengelola data-data karyawan. 

Seperti Absensi Kehadiran dengan teknologi Face Recognition, Payroll untuk membantu perhitungan gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya, Reimbursement, Database Employee, hitung Pajak PPh 21, Broadcast Messages, dan masih banyak lagi.

Nah, dengan adanya fitur-fitur canggih yang dimiliki AqtiveHR by MASERP ini, tentunya akan memudahkan proses rekap data, untuk melakukan analisis hingga evaluasi perusahaan dengan ringkas dan cepat. 

Permudah pekerjaan HRD di perusahaan kamu, dengan sistem teknologi HRIS! Baik perusahaan skala kecil maupun besar, semua bisa menggunakan software dari AqtiveHR by MASERP ini. 

Untuk penggunaan software sesuai kebutuhan perusahaan, kamu bisa lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kami, secara gratis!

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on