Talent Acquisition Adalah: Perbedaan dengan Rekrutmen

Sering mendengar istilah talent acquisition? Apa bedanya dengan rekrutmen? Secara umum talent acquisition adalah salah satu posisi penting untuk merekrut karyawan baru yang kompeten dalam perusahaan.

Pengertian Talent Acquisition

Talent acquisition adalah istilah yang sering disamakan dengan posisi HRD dalam kegiatan rekrutmen. Namun, di sini maksud dari talent acquisition adalah lebih ke seseorang yang mengidentifikasi dan mengakuisisi karyawan.

Tidak sembarangan mengkualifikasikan calon karyawan, talent acquisition harus mencari talenta terbaik dari banyak pilihan, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Ibarat ingin memasuki sebuah kawasan, posisi talent acquisition adalah posisi yang menjadi salah satu gerbang pertama, yang memegang tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengakuisisi, menilai, dan merekrut karyawan yang ingin bergabung dengan sebuah perusahaan, sesuai kebutuhan. 

Lalu apa bedanya proses di gerbang talent acquisition dengan di gerbang rekrutmen? Bukannya sama saja? Hampir sama, namun ada sedikit perbedaan, terlebih untuk kedua proses tersebut bagian penting dalam proses perekrutan.

Perbedaan Talent Acquisition dan Rekrutmen

Jika dilihat dari tujuannya bisa dibilang hampir sama, atau bahkan sama yakni mendapatkan kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Tapi, yang membedakan adalah spesifikasi tugasnya.  

Posisi talent acquisition tak berhenti dalam proses mendapatkan kandidat yang dibutuhkan saja, tapi talent acquisition adalah posisi yang merancang berbagai strategi berkelanjutan, demi menjadikan sebuah perusahaan sebagai tempat paling menarik bagi kandidat berkualitas.

Percuma bukan, jika perusahaan sudah susah payah mencari kandidat yang berkualitas, namun perusahaan itu sendiri yang membuat tidak nyaman karyawan. Bisa jadi, karyawan kecewa, tidak betah, dan ingin mencari pekerjaan baru di perusahaan yang lebih baik dan menghargai. 

Tidak hanya mendapatkan kandidat terbaik, talent acquisition juga membuat strategi untuk memberikan kepercayaan terhadap karyawan, untuk bebas diberi kesempatan dalam berperan untuk kesuksesan perusahaan. 

Sedangkan rekrutmen adalah sebatas proses mencari, mengevaluasi, dan mempekerjakan kandidat terbaik, yang sesuai kebutuhan perusahaan saat ini.

Tugas Talent Acquisition 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tugas serta tahap pekerjaan seorang talent acquisition, yang menjadi salah satu posisi penting dalam proses pencarian karyawan baru. 

Inbound Marketing

Tugas pertama talent acquisition adalah menarik perhatian para jobseeker atau pencari kerja di banyak media, untuk melamar di perusahaan yang kamu tempati. 

Di sini, talent acquisition melakukan berbagai cara untuk membangun citra yang baik, bahwa bekerja di perusahaan ini adalah pilihan yang tepat. Adapun cara yang bisa dilakukan adalah seperti membuat campaign di berbagai media seperti media sosial, platform jobseeker, dan lainnya.

Outbound marketing

Tugas kedua talent acquisition adalah outbound marketing, dimana kamu sebagai talent acquisition juga aktif dalam mencari kandidat terbaik dengan kualifikasi yang sudah ditentukan dan dibutuhkan. Adapun contoh caranya untuk membangun tugas ini adalah pasang iklan recruitment yang unik dan menarik, menyebar email campaign, hingga mencari kandidat dari job site.

Filtering and selection

Jika sudah banyak calon pelamar yang tertarik, mereka akan memberikan CV terbaik dan memberitahu kelebihan hingga kemampuan mereka kepada perusahaan, khususnya pada talent acquisition. 

Di tahap ini, tugas yang harus dilakukan talent acquisition adalah mengurasi kandidat yang melamar pekerjaan. Nah, disinilah talent acquisition harus menemukan kandidat terbaik dari banyaknya pelamar, sesuai parameter yang telah ditentukan, mulai dari pengalaman, pendidikan, skill, kepribadian, tujuan karir, dan culture fit. 

Jika sudah dikualifikasikan, talent acquisition bisa lebih mudah melihat apakah nantinya kandidat akan betah dan mampu beradaptasi dengan lingkungan hingga cara kerja perusahaan dan timnya di sini.

Conversion and onboarding

Dari banyak calon kandidat yang melamar, talent acquisition berhasil melihat dan mendapatkan kandidat terbaik. Tapi, tidak sampai disitu, karena seorang talent acquisition juga masih akan terus bertanggung jawab pada karyawan baru tersebut, sampai ia sudah bergabung di perusahaan. 

Adapun tanggung jawab dari talent acquisition selanjutnya adalah untuk negosiasi gaji karyawan, memberikan tunjangan-tunjangan, benefit, bonus, hingga perjalanan karier karyawan tersebut selama bekerja di perusahaan ini.

Setelah itu, bagi karyawan baru yang sudah resmi bergabung juga akan diberikan onboarding oleh talent acquisition. Mulai dari mengenalkan asal usul perusahaan, berdiri di bidang apa, bagian-bagiannya, dan lain-lain pada karyawan baru.

Tidak lupa juga, talent acquisition terbuka atas beberapa hal seperti informasi general perusahaan, budaya perusahaan seperti cara berpakaian, panggilan terhadap rekan, atasan, dan lainnya, lalu informasi aturan peraturan perusahaan, hingga workflow.

Tidak harus satu hari penuh saat hari pertama kerja, proses onboarding juga bisa dilakukan lebih dari satu hari, atau sambil mengalir saja. Terlebih jika perusahaannya besar, bagian-bagiannya banyak, dan memiliki beberapa cabang. 

Continuous improvement

Tugas terakhir talent acquisition adalah continuous improvement. Di sini, talent acquisition bertanggung jawab atas betah atau tidaknya karyawan bekerja di perusahaan tersebut. 

Mengapa hal tersebut penting? Karena ada sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Jobvite, dan ia menemukan fakta bahwa ada sekitar 30% karyawan baru memutuskan untuk keluar atau resign dalam 90 hari pertama kerjanya di perusahaan baru.

Dengan angka 30% adalah angka yang besar, dan itu artinya talent acquisition gagal dalam mempertahankan karyawan. Artinya juga ada yang tidak beres dalam proses adaptasi karyawan selama bekerja. 

Jadi, disini talent acquisition juga harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan baru tersebut bisa bekerja, beradaptasi dengan baik, betah, dan nyaman dengan lingkungan perusahaan.

Skill Wajib Seorang Talent Acquisition

Tidak mudah dalam bertanggung jawab atas pekerjaan seorang talent acquisition, yang harus mengetahui berbagai tipe seseorang layaknya psikolog. Jadi, untuk menjadi talent acquisition juga tidak gampang, dan harus memiliki beberapa skill wajib berikut ini: 

  • Skill Komunikasi: Membangun suasana dan kepercayaan terhadap orang baru perlu dikuasai talent acquisition. Sehingga cara berkomunikasi ya juga harus terampil, baik komunikasi secara langsung, maupun dari tulisan. Tidak hanya ke karyawan baru, talent acquisition juga harus banyak berkomunikasi dengan banyak divisi di perusahaan untuk saling menghubungkan karyawan satu dan yang lainnya.
  • Skill Berempati: Talent acquisition adalah orang yang juga akan sering mengajak ngobrol karyawan baru, di momen itu mungkin saja karyawan akan bercerita tentang keluh kesahnya. Jika hal tersebut adalah sebuah masalah, maka talent acquisition harus bisa berempati dan membantu untuk menemukan akar masalah karyawan tersebut.
  • Skill Pemecahan Masalah: Masih berhubungan dengan skill empati, talent acquisition juga butuh skill problem solving atau pemecahan masalah. Menjadi talent acquisition, kamu pasti banyak menerima cerita, keluh kesah, tantangan, hingga masalah, baik dari karyawan atau diri kamu sendiri. Maka dari itu, seorang talent acquisition harus bisa mencari jalan keluar terbaik dan solusi yang tepat.
  • Skill Dalam Menganalisis: Bak HRD atau psikologi, kamu juga harus pandai menganalisa dari masalah yang terjadi pada karyawan atau lingkungan perusahaan. Skill menganalisis ini juga bisa diterapkan dalam proses mencari karyawan baru untuk meningkatkan kualitas dari strategi proses rekrutmen.
  • Paham Teknologi dan Media Sosial: Teknologi semakin canggih, dan segala kegiatan juga hampir semua dilakukan secara online. Jadi, talent acquisition harus selangkah lebih tahu dan paham, akan penggunaan teknologi canggih dan modern seperti media sosial atau platform online lainnya. Misalnya dalam menggunakan platform job site, hingga software pengelolaan karyawan atau HRIS. 

Kesimpulan

Tidak mudah bagi HRD dan talent acquisition untuk merekrut calon kandidat terbaik dari banyaknya pilihan. Dibutuhkan serangkaian proses dan strategi yang matang, terlebih untuk mendapatkan kandidat yang bisa membantu kemajuan perusahaan

Nah, untuk memudahkan tugas HRD agar bisa lebih praktis dan cepat, maka bisa gunakan software HR seperti AqtiveHR by Maserp. Tidak hanya dalam proses rekrutment, ketika karyawan sudah mulai bekerja, HRD juga bisa mengelola karyawan dengan mudah dengan software ini. 

AqtiveHR by MASERP, mampu mempermudah pekerjaan HRD bahkan finance sekalipun dengan cepat dan mudah. Mulai dari pendataan rekrutmen karyawan baru, pendataan karyawan aktif, memudahkan melihat absensi kehadiran, melakukan perhitungan gaji, pajak hingga tunjangan bisa dilakukan dengan mudah pakai fitur-fitur yang dimiliki.

Ada fitur apa saja? AqtiveHR sendiri menawarkan banyak fitur unggul seperti Absensi Kehadiran dengan teknologi Face Recognition, Payroll untuk membantu perhitungan gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya, Reimbursement, Database Employee, hitung Pajak PPh 21, Broadcast Messages, dan masih banyak lagi. 

Jadi, yuk permudah pekerjaan HRD di perusahaan kamu, dengan sistem teknologi HRIS! Baik perusahaan skala kecil maupun besar, semua bisa menggunakan software dari AqtiveHR by MASERP ini. 

Untuk penggunaan software sesuai kebutuhan perusahaan, kamu bisa lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kami, secara gratis!

Leave a Comment

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on