Metode Perhitungan Insentif Karyawan Beserta Manfaatnya

Insentif mungkin sering dikaitkan dengan bonus, sehingga tim human capital harus benar-benar mengetahui perhitungan insentif karyawan. Karena biasanya, nilai insentif diberikan sesuai dengan kontribusi karyawan tersebut.  Intinya, insentif merupakan sebuah upah di luar gaji pokok karyawan itu sendiri. Di mana insentif memiliki tujuan umum, untuk mendorong dan memotivasi karyawan untuk bisa bekerja lebih rajin, giat dan bagus. 

Namun, nilai insentif karyawan tidak asal diberikan, dan harus memiliki perhitungan insentif yang adil. Nah, untuk mengetahui apa saja kategori insentif serta metode perhitungan insentif karyawannya, mari simak terlebih dahulu pengertian insentif itu sendiri, beserta manfaatnya. 

Apa Itu Insentif Karyawan?

Ada banyak definisi atau pengertian dari insentif karyawan. Insentif karyawan bisa diartikan sebagai sebuah hasil kerja antara goal perusahaan dan goal pribadi karyawan. Ada juga definisi insentif yang diartikan sebagai sebuah kompensasi, yang bisa dikaitkan dengan antara upah karyawan dan tingkat produktivitas kerja karyawan untuk perusahaan.   

Pengertian yang paling umum digunakan pada istilah insentif adalah sebuah penghargaan berbentuk upah/uang, yang diberikan kepada karyawan yang mampu bekerja dan menghasilkan goals lebih dari standar yang ditentukan. 

Adapun, untuk melakukan perhitungan insentif karyawan, kamu sebagai tim HR juga harus mengetahui kategori-kategori insentif. Pasalnya, ada tiga kategori insentif yang bisa dipelajari, agar perhitungan insentif bisa adil kepada para karyawan berprestasi. 

Baca Juga: 4 Pilar Talent Management Patut Anda Pahami

Daftar Kategori Insentif 

  • Superstar Insentif: Insentif yang diberikan sesuai prestasi tertinggi karyawan sesuai nilai yang bisa dibuktikan (dari absensi, goals yang dihasilkan, nilai penjualan yang diberikan)
  • Prinsip Weakest Link: Insentif yang diberikan berdasarkan prestasi terendah, sehingga tidak ada karyawan yang ingin menjadi yang terendah, dan mendorong untuk bisa mendapatkan insentif tertinggi. 
  • Insentif Rata-rata: Insentif yang didapatkan dengan porsi yang sama, berapapun prestasi yang diraih. Jadi tidak ada karyawan terbaik atau tidak, karena nilai insentif yang diberikan perusahaan sama rata. 

Metode Perhitungan Insentif

Metode Perhitungan Straight Piecework Plan

Perhitungan insentif yang pertama adalah Straight Piecework Plan atau perhitungan insentif yang paling sederhana dan proporsional. Karena mudah, terutama bagi para HR maka metode perhitungan insentif ini paling sering digunakan perusahaan-perusahaan di Indonesia. 

Metode perhitungan insentif ini, menggunakan satuan dalam moneter, berikut rumus perhitungannya:

“Tarif upah per potong X kelebihan produktivitas yang telah dihasilkan karyawan di atas standar rata-rata”

Contoh perhitungan metode straight piecework plan sebagai berikut :

  • Produksi standar per jam= 20 unit
  • Jumlah yang diproduksi per jam= 35 unit
  • Tarif upah per jam= Rp30.000
  • Tarif insentif per jam= Rp16.000
  • Total jumlah upah per jam= Rp30.000 + Rp16.000= Rp. 46.000
  • Biaya tenaga kerja per unit= Rp 46.000/35 unit= Rp1.314,29

Metode Perhitungan One Hundred Bonus Plan

Metode perhitungan insentif yang kedua ada One Hundred Percent Bonus Plan, yang menggunakan satuan dalam waktu per unit. Rumus perhitungannya adalah :

“Insentif = Kinerja Aktual : Kinerja Standar x Upah Per Jam”

Contoh perhitungan metode one hundred bonus plan sebagai berikut :

  • Jam kerja normal= 8 jam
  • Unit produksi= 225 unit
  • Produksi standar= 200 unit
  • Rasio efisiensi= 225 unit / 200 unit = 1,13
  • Tarif upah per jam= Rp 30.000
  • Tarif upah per jam x rasio efisiensi= Rp30.000 x 1,13 = Rp33.650
  • Total upah= (8 jam x R30.000) + Rp33.750= Rp273.750
  • Total upah per unit produksi= Rp273.750/225 unit= Rp1.217

Metode Perhitungan Taylor Piecework Plan

Selanjutnya ada metode perhitungan insentif Taylor Piecework Plan. Dimana sistem ini dihitung menggunakan upah per potong, yang telah diciptakan oleh Taylor.

Tarif insentif yang digunakan juga berbeda-beda, dimana karyawan yang menghasilkan hasil dibawah standar atau rata-rata, akan mendapatkan upah lebih sedikit. Sementara karyawan yang menghasilkan kinerja di atas standar atau rata-rata, yang akan mendapatkan nilai upah yang lebih besar. 

Contoh perhitungan metode taylor piecework plan sebagai berikut:

  • Sudah ditetapkan tarif upah Rp54 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 16 satuan atau kurang per jam
  • Rp 75 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 18 satuan per jam. 

Maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut: 

Rp75 x 18= Rp1.359 per jam, sedangkan karyawan yang hanya menghasilkan 14 satuan per jam, dihitung: Rp 54 x 14 = Rp. 756.

Metode Perhitungan Group Piecework Plan

Terakhir ada metode perhitungan insentif Group Piecework Plan, yang menghitung dengan sistem tarif per potongan dalam kelompok kerja. Sederhananya, ketikan ada kelompok kerja yang berhasil mendapatkan goals di atas standar, maka kelompok tersebut berhak mendapatkan insentif. Rumus perhitungannya adalah:

“Unit yang dihasilkan x tarif per unit”

Contoh Perhitungan metode group piecework plan sebagai berikut:

  • Unit diproduksi= 260 unit
  • Jam kerja standar= 13 jam
  • Jam kerja sesungguhnya= 10 jam
  • Upah group= Rp20.000
  • Bonus group= Rp2.000

Total upah group= Rp20.000 + Rp2.000 = Rp22.000

Total upah per unit produksi= Rp22.000 / 260 unit = 84,62

Manfaat Insentif Bagi Perusahaan dan Karyawan

Insentif juga bisa bermanfaat tidak hanya bagi karyawan, tapi juga untuk perusahaan itu sendiri. Berikut beberapa manfaat insentif bagi perusahaan dan juga karyawan.

Manfaat insentif perusahaan

  • Mampu mempertahankan karyawan atau tenaga kerja yang memiliki keahlian atau keterampilan lebih, agar tetap memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
  • Mampu meningkatkan produktivitas perusahaan, seperti hasil produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu, dan juga nilai penjualan yang meningkat, tanpa harus menambah tenaga kerja.
  • Membantu meningkatkan dan mempertahankan moral kerja para karyawan. Di mana semuanya bisa dilihat dari penurunan tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.

Manfaat insentif karyawan

  • Mampu tingkatkan motivasi kerja karyawan, sekaligus bisa meningkatkan prestasi masing-masing individu untuk berlomba-lomba menjadi yang lebih baik.
  • Bisa membantu meningkatkan standar kehidupan, dengan menerima kompensasi (insentif) berupa uang selain gaji pokok.

Kriteria Pemberian Insentif yang Adil dan Fair

Bagi para HR mungkin akan merasa bingung, untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan insentif. Karena biasanya insentif diberikan sesuai kontribusi untuk perusahaan. Agar adil, maka ada beberapa kriteria yang paling fair dalam pemberian insentif adalah berikut ini :

  • Kriteria bagi para karyawan atau tim yang memiliki perilaku terbaik, absensi paling bersih dan disiplin terbaik.
  • Bagi para karyawan yang memiliki nilai pertumbuhan tertinggi dan hasil paling banyak, dan hal tersebut harus ada buktinya atau datanya.
  • Memiliki pencapaian terdekat antara target dengan aktual.
  • Mereka yang paling proaktif, yang mampu memberikan pelayanan paling ramah dan lainnya. Biasanya hal ini merupakan keahlian soft skill.

Kesimpulan

Meski ada banyak kategori insentif yang bisa digunakan sebagai standar perhitungan insentif, namun bagi para HR hal tersebut tetap saja bikin bingung. Apalagi jika semua harus dihitung atau dicek secara manual. 

Misalnya, hitung absensi kehadiran, cek satu per satu nilai goals yang dicapai setiap karyawan, dan lain sebagainya. Nah, biar semua pekerjaan tersebut bisa dilakukan lebih mudah dan cepat, maka kamu bisa gunakan aplikasi AqtiveHR untuk mengukur penilaian kinerja. 

Dengan AqtiveHR by MASERP, para HR bisa memonitor kinerja karyawan dari banyak fitur-fitur yang tersedia. Mulai dari absensi kehadiran dengan teknologi Facebook recognition, attendance history, dan masih banyak lagi. 

Jika monitoring sudah bisa dilakukan dengan mudah pakai AqtiveHR, selanjutnya HR atau pimpinan bisa menghitung insentif karyawan dengan sistem HR yang sudah terintegrasi dengan sistem ERP dari MASERP. 

Karena, kamu bisa menghitung dengan lebih mudah dari data perusahaan yang tersedia. Seperti nilai penjualan, pembelian, persediaan, project management, dan lainnya. 

Yuk, ketahui lebih banyak terkait AqtiveHR dan sistem ERP dari MASERP, untuk memudahkan pekerjaan HR dan juga finance, dengan menjadwalkan konsultasi dengan ahli dari tim kami, gratis! 

Leave a Comment

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on