Cost Benefit Analysis: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kasus 

Dalam setiap pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi baik pemerintah maupun non-pemerintah tentu memerlukan metode yang tepat agar output dari keputusan tersebut sesuai dengan yang diekspektasikan. Hal tersebut dilakukan lantaran untuk menilai range besaran pengeluaran dan jumlah pemasukan terkait keputusan yang akan dijalankan. CBA atau Cost Benefit Analysis adalah bukanhal baru bagi sebagian orang.

Sebagai salah satu metode dalam pengambilan keputusan  baik untuk kepentingan bisnis maupun menjalankan sebuah proyek, Cost Benefit Analysis sangat diperlukan untuk memperinci sesuatu dengan ukuran biaya (cost). 

Dengan demikian, organisasi tersebut dapat memperoleh hasil yang memuaskan dibanding memperoleh kerugian. Lebih jauh, pengambilan keputusan dengan menggunakan beberapa pendekatan maupun metode menjadi hal wajib yang perlu dilakukan agar tujuan yang ingin tercapai lebih terarah dan terukur. 

Metode atau pendekatan yang kerap kali digunakan oleh organisasi atau perusahaan adalah Cost Benefit Analysis (CBA). Metode ini sering digunakan oleh manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam perspektif bisnis. Dengan menggunakan metode cost benefit analysis, perusahaan akan lebih rinci dalam memperhitungkan terkait pengeluaran dan pemasukan dari output sebuah keputusan. 

Namun, masih banyak yang menjadi pertanyaan mengenai metode ini. Dalam artikel kali ini, sedikit banyak akan membantu memberikan informasi terkait cost benefit analysis berikut ini.

Pengertian Cost Benefit Analysis 

Cost Benefit Analysis atau dalam bahasa dikenal dengan istilah analisis biaya manfaat adalah sebuah metode atau proses dengan membandingkan estimasi biaya dengan besaran manfaat yang diterima dari sebuah keputusan untuk menentukan seberapa masuk akal keputusan tersebut dari sudut pandang bisnis. 

Baca Juga: Daftar Rekomendasi Aplikasi HRIS di Indonesia 

Dengan kata lain, untuk menghindari kerugian perusahaan perlu melihat besaran manfaat yang diterima lebih tinggi dibanding biaya atau ongkos yang dikeluarkan. Melalui analisis tersebut, perusahaan dapat meninjau apakah keputusan tersebut memiliki orientasi bisnis atau tidak.

Selain itu, ketika manajemen perusahaan terampil menggunakan analisis ini secara komprehensif dipastikan keputusan yang dihasilkan akan terarah dan terukur. Oleh karena itu, Cost Benefit Analysis memiliki peranan yang vital dalam membantu manajemen untuk menentukan keputusan terbaik bagi kelangsungan perusahaan. 

Manfaat Cost Benefit Analysis bagi Perusahaan

1. Keputusan didasarkan pada fakta dan data 

Cost Benefit Analysis adalah proses membandingkan ongkos biaya dengan peluang manfaat yang diterima dari sebuah keputusan yang tidak dapat dilakukan tanpa didukung oleh data. Hal tersebut lantaran adanya perhitungan cost yang perlu relevan dengan data secara nominal bukan ekspektasi belaka. Sehingga keputusan akan jauh lebih logis mengingat perbandingan tersebut berdasarkan data berupa angka bukan nomina. 

2. Memudahkan pengambilan keputusan secara objektif 

Dengan didasarkan pada data dibandingkan hanya opini, penggunaan Cost Benefit Analysis dapat memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan secara obyektif dan lebih hati-hati. Selain itu, manajemen akan lebih mudah dalam memutuskan karena telah melihat korelasi antara estimasi biaya dengan output keputusan yang lebih logis. 

3. Efisiensi anggaran perusahaan 

Penggunaan Cost Benefit Analysis akan membantu perusahaan dalam  mengefisienkan alokasi anggaran. Sehingga kekuatan finansial perusahaan dapat lebih stabil yang selaras dengan ekonomi sumber daya manusia di perusahaan. 

4. Kepuasan banyak pihak yang sesuai kebutuhan  

Manajemen yang menggunakan Cost Benefit Analysis akan menciptakan output keputusan yang heterogen. Perusahaan akan mendapatkan manfaat berupa income yang sesuai orientasi bisnis. Selain itu, dapat meningkatkan kepuasaan karyawan yang juga berpengaruh terhadap performa kerja. 

Namun, disebabkan Cost Benefit Analysis didasarkan pada data sehingga tidak dapat  untuk dipakai dalam jangka yang panjang. Hal tersebut lantaran Cost Benefit Analysis menggunakan data yang sifatnya dinamis sehingga tidak efektif digunakan untuk proyek jangka panjang. Selain itu, adanya variabel yang tidak dapat diprediksi seperti tingkat permintaan pasar yang berbeda membutuhkan keputusan yang berbeda pula agar keputusan tetap berorientasi bisnis demi kesejahteraan banyak orang. Variabel lainnya yang tidak dapat diprediksi antara lain adanya inflasi, suku bunga dan nilai mata uang yang dinamis membuat Cost Benefit Analysis akan gagal jika digunakan dalam keputusan jangka panjang. 

Nah, untuk membantu memberikan pemahaman yang lebih lanjut. Berikut contoh case study atau kasus sederhana  manajemen perusahaan yang menggunakan Cost Benefit Analysis dalam mengambil keputusan. 

Contoh kasus 

Sebuah perusahaan startup sedang berencana untuk menambah seorang karyawan di bagian teknologi. Sebelum keputusan diambil, manajemen akan melakukan Cost Benefit Analysis. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah dengan merekrut karyawan baru perusahaan akan memperoleh output yang menguntungkan atau justru sebaliknya. 

Manajemen akan menggunakan CBA dengan melihat biaya yang akan dikeluarkan perusahaan jika merekrut karyawan seperti biaya operasional saat rekrutmen sebesar 5%, biaya gaji 50%, anggaran komputer serta pelatihan sebesar 30% dengan total keseluruhan biaya mencakup 85% dari anggaran perusahaan. 

Namun, manajemen melihat data terkait benefit atau manfaat dengan menghitung bahwa perusahaan akan memperoleh 100% keuntungan jika merekrut karyawan di bidang IT mengingat berdasarkan data kebutuhan karyawan di bidang tersebut sedang dibutuhkan karena peningkatan permintaan pasar dan tingkat penggunaan sosial media yang semakin tinggi. Dengan melihat melalui analisis tersebut, perusahaan dapat memutuskan untuk merekrut karyawan secara terukur. 

Kesimpulan

Cost Benefit Analysis memiliki peran yang cukup penting untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Metode yang digunakan oleh manajemen perusahaan dapat membantu mempermudah manajemen untuk memutuskan berdasarkan data secara obyektif. Dengan demikian, keputusan-keputusan yang lahir pun akan berorientasi bisnis sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. 

Selain itu, manajemen perusahaan dapat menggunakan salah satu perangkat software teknologi untuk membantu meningkatkan kualitas perusahaan dengan menggunakan satu aplikasi yang memiliki sistem Human Resource Information System (HRIS) bernama AqtiveHR

AqtiveHR merupakan aplikasi HRIS yang berhubungan dengan job desk manajemen HR dalam mempermudah mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan. Berbagai fitur yang ditawarkan AqtiveHR sesuai dengan kebutuhan SDM perusahaan diantaranya adanya absensi online dengan menggunakan pengenalan wajah dan radius lokasi, pengajuan cuti atau izin yang lebih efisien dengan satu aplikasi, bahkan broadcast message divisi atau perusahaan lebih mudah disiarkan ke seluruh staff perusahaan. 

Selain itu, manajemen akan lebih mudah dalam proses penggajian karyawan dan karyawan secara mandiri dapat mengakses slip gaji beberapa bulan kebelakang melalui aplikasi AqtiveHR.  Dengan menggunakan AqtiveHR, perusahaan memberikan peluang agar karyawan lebih efektif dan efisien dalam bekerja dengan memanfaatkan teknologi. 

Sebelum manajemen mengambil keputusan, Cost Benefit Analysis dapat menjadi pendekatan sebagai metode untuk membandingkan estimisasi biaya dan manfaat yang akan diterima perusahaan apabila menggunakan aplikasi AqtiveHR. Selain dapat memangkas biaya operasional dan menghemat waktu, kehadiran AqtiveHR dapat memberikan manfaat bagi perusahaan terhadap peningkatan kinerja dan performa kerja karyawan yang lebih baik. 

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on