Banyak yang menganggap bahwa gaji bersih dan gaji pokok sama. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Perbedaan dari gaji bersih dan gaji pokok dapat dilihat dari komponen pemotongan gaji untuk mengurangi gaji bersih karyawan. Artinya, gaji bersih yang didapat oleh karyawan adalah gaji netto yang diperoleh oleh karyawan setelah mendapatkan pemotongan atau pengurangan sesuai dengan aturan perusahaan. Jadi, buat kamu yang masih menganggap gaji bersih dan gaji pokok sama. Yuk, simak penjelasan artikel kali ini yang akan mengulas tentang gaji bersih dan cara menghitung gaji bersih karyawan perusahaan.
Table of Contents
Pengertian Gaji Bersih
Gaji bersih atau biasa disebut juga take home pay adalah gaji yang diterima karyawan yang berasal dari pendapatan kotor yang telah dikurangi berbagai komponen biaya seperti pajak penghasilan, dana pensiun, jaminan sosial, kesehatan, dan iuran pokok karyawan. Setiap komponen pemotongan biaya gaji tersebut tergantung dari kebijakan tiap perusahaan.
Selain itu, gaji bersih karyawan tidak hanya dipotong dari jumlah gaji pokok yang diterima karyawan. Hal ini lantaran karyawan juga mendapatkan penambahan berupa pendapatan insidental yang bersumber dari uang lembur atau bonus dari perusahaan.
Perbedaan Gaji Bersih dan Gaji Kotor
Perbedaan mendasar gaji bersih dan gaji kotor dapat dilihat melalui tiga hal berikut.
Jumlah
Besaran atau jumlah dari gaji bersih dan gaji kotor tentu berbeda. Gaji kotor tentu lebih besar dibandingkan dengan gaji bersih karena belum termasuk potongan-potongan dari perusahaan.
Variabel
Gaji kotor memiliki variabel lain yang ditambahkan, seperti bonus, uang lembur, tunjangan makan siang, dan lain sebagainya. Sementara gaji bersih tidak memasukkan tunjangan-tunjangan tersebut.
Dapat Dinikmati Langsung Karyawan
Gaji bersih adalah besaran gaji yang sudah pasti diterima karyawan, tentu sangat berbeda dengan gaji kotor yang masih harus dikurangi oleh berbagai potongan. Dengan demikian, biasanya banyak lebih ingin mengetahui besaran gaji bersih sebab sudah pasti dan dapat dinikmati langsung oleh karyawan.
Komponen Perhitungan Gaji Bersih
Dalam perhitungan gaji bersih karyawan, perusahaan memiliki komponen-komponen penting yang dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam gaji bersih karyawan. Komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain dan dapat berupa pengurangan maupun penambahan. Berikut penjelasannya :
Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan komponen utama yang diterima oleh setiap karyawan perusahaan. Gaji pokok berupa upah dasar dengan jumlah yang telah disepakati oleh perusahaan dan karyawan bersangkutan yang tercatat dalam kontrak kerja. Gaji pokok berdasarkan pada jabatan atau posisi sehingga karyawan satu dan yang lain tidak memiliki gaji yang jumlahnya sama. Selain itu, semakin berat jabatan atau posisi yang dimiliki karyawan, maka jumlah gaji dasarnya juga semakin tinggi.
Potongan
Perhitungan gaji bersih tentu perlu memasukkan komponen-komponen pemotongan gaji. Bentuk potongan gaji tentu harus berkaitan dengan karyawan, seperti PPh, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, tunggakan, iuran, dan jaminan hari tua.
Tunjangan
Tunjangan adalah komponen lain dari perhitungan gaji bersih yang diterima karyawan di luar gaji dasar baik secara tetap maupun tidak tetap. Contoh tunjangan tetap dapat berupa tunjangan anak dan istri sedangkan tunjangan tidak tetap seperti tunjangan transportasi dan makan.
Uang Lembur
Perhitungan gaji bersih juga berkaitan dengan komponen uang lembur yang diterima oleh karyawan. Uang lembur atau upah lembur termasuk ke dalam penambahan yang disebut pendapatan insidental. Maksudnya, pendapatan tersebut diberikan kepada karyawan karena suatu alasan seperti karyawan yang melakukan lembur.
Bonus
Bonus juga termasuk komponen perhitungan gaji bersih berupa kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kinerjanya yang dinilai baik dan memberikan dampak yang baik terhadap perusahaan. Beberapa kompensasi yang termasuk dalam kategori bonus adalah THR atau tunjangan hari raya, bonus kinerja, dan bonus tahunan karyawan. Namun, besaran bonus ditentukan dari kebijakan masing-masing perusahaan.
Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan Bulanan
Perhitungan gaji bersih karyawan satu dengan yang lain biasanya berbeda lantaran adanya komponen-komponen yang mempengaruhinya. Selain itu, cara menghitung gaji bersih karyawan tetap, tidak tetap, paruh waktu ataupun penuh waktu juga berbeda. Berikut dua contoh cara menghitung gaji bersih karyawan.
Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan Tetap
Perhitungan gaji bersih karyawan tetap merupakan perhitungan gaji bersih karyawan secara umum dengan mempertimbangkan beberapa komponen. Rumus menghitungnya sebagai berikut.
Gaji bersih = (pendapatan rutin + insidental) – (potongan gaji)
Contoh kasus :
Amir merupakan karyawan tetap dengan gaji pokok dalam sebulan sebesar Rp 5.000.000, tunjangan tetap Rp 500.000, dan uang lembur Rp 400.000. Selain komponen pemasukan, Amir juga memperoleh komponen pengurangan berupa biaya jabatan sebesar 5%, iuran BPJS, dan potongan PPh 21. Berapa gaji bersih yang diterima Amir?
Komponen pemasukan
• Gaji pokok : Rp 5.000.000
• Tunjangan tetap : Rp 500.000
• Uang lembur : Rp 400.000
Komponen pengurangan
• Biaya jabatan : Rp 250.000
• Iuran BPJS : Rp 60.000
• Biaya PPh 21 : Rp 97.500
Gaji bersih = (pendapatan rutin + insidental) – (potongan gaji)
Gaji bersih =(Rp 5.000.000 + Rp 500.000 + Rp 400.000) – (Rp 250.000 + Rp 60.000 + Rp 97.500)
Gaji bersih = Rp 5.900.000 – Rp 407.500
Sehingga, total gaji bersih Amir adalah Rp 5.492.500
Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan Tidak Tetap
Perbedaan perhitungan gaji karyawan tetap dan tidak tetap ada pada biaya jabatan. Karyawan tetap harus membayarkan biaya jabatan sebesar 5% dari total jumlah gaji.
Contoh kasus :
Rudi bekerja pada perusahaan teknologi sebagai karyawan tidak tetap dengan gaji pokok Rp 6.000.000 per bulan, uang lembur Rp 700.000 dan bulan ini ia mendapat bonus sebesar Rp 500.000. Sementara itu, komponen pengurangan gaji Rudi adalah biaya PPh 21 dan iuran BPJS saja. Berapa jumlah gaji bersih Rudi?
Komponen pemasukan
• Gaji pokok : Rp 6.000.000
• Uang lembur : Rp 700.000
• Bonus : Rp 500.000
Komponen pengurangan
• Iuran BPJS : Rp 60.000
• Biaya PPh 21 : Rp 97.500
Gaji bersih = (pendapatan rutin + insidental) – (potongan gaji)
Gaji bersih =(Rp 6.000.000 + Rp 700.000 + Rp 500.000) – (Rp 60.000 + Rp 97.500)
Gaji bersih = Rp 7.200.000 – Rp 157.500
Sehingga, total gaji bersih Amir adalah Rp 7.042.500
Kedua cara di atas merupakan perhitungan gaji bersih yang umum. Sementara itu, untuk karyawan paruh waktu atau karyawan yang masuk pertengahan bulan biasanya menggunakan metode Prorata.
Kesimpulan
Cara menghitung gaji bersih terbilang cukup sulit lantaran diperlukan beberapa komponen dalam perhitungannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan perhitungan gaji secara digital alih-alih manual sebab dapat meminimalisir adanya human error.
Manajemen perusahaan dapat menggunakan software HR bernama AqtiveHR yang memiliki fitur penggajian otomatis sehingga HR tidak dapat lebih mudah menghitung gaji bersih karyawan perusahaan.
AqtiveHR merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk membantu job desk HR dan memfasilitasi fitur-fitur terkait kebutuhan personalisasi dan administrasi karyawan perusahaan. Beberapa fitur unggulan yang disediakan AqtiveHR selain penggajian otomatis adalah absensi online, pengajuan izin/cuti, dan broadcast message per divisi atau seluruh staf perusahaan.
Kini, sudah saatnya perusahaan beralih ke sistem informasi yang lebih baik melalui AqtiveHR. Yuk, gunakan AqtiveHR untuk memudahkan HR dalam menghitung gaji bersih karyawan dan kebutuhan karyawan yang lain.