Tipe Gaya Kepemimpinan dan Fungsinya

Gaya kepemimpinan atau leadership style adalah sebuah hal yang pertama kali dilihat, bagaimana seseorang memimpin anggota di sebuah organisasi, terlebih di perusahaan. 

Mengapa? Karena gaya kepemimpinan seorang atasan, bos, atau manajer, akan berpengaruh terhadap banyak hal, salah satunya kinerja anggota, karyawan, atau bawahan dari yang dipimpin. 

Definisi Gaya Kepemimpinan

Ada banyak definisi dari gaya kepemimpinan jika dijabarkan satu per satu, dari berbagai macam sudut pandang. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang dimiliki seseorang secara konsisten dan diperankan oleh pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompok. 

Intinya, definisi secara umum dari gaya kepemimpinan adalah sikap atau strategi yang dimiliki seorang pemimpin dan diterapkan untuk mengarahkan para anggotanya untuk melakukan suatu hal, demi mencapai tujuan bersama.

Baca Juga: Apa Perbedaan Pemimpin dan Manajer?

Tipe-tipe Gaya Kepemimpinan

Di dalam perusahaanmu, kira-kira tipe gaya kepemimpinan yang mana yang sudah diterapkan oleh barisan pemimpinnya? Ternyata tipe kepemimpinan ada banyak tipe atau jenisnya. 

Karena yang bisa menilai tipe gaya kepemimpinan seseorang adalah anggotanya sendiri, bagaimana kinerja mereka mencerminkan siapa pemimpinnya. 

Jadi, apa saja tipe kepemimpinan yang bisa dinilai sebagai tipe terbaik dalam organisasi, dan patut diaplikasikan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan? Berikut informasinya:

  1. Kepemimpinan Karismatik: Tipe gaya kepemimpinan yang satu ini sangat menjunjung profesionalitas, karena mereka punya kepribadian kuat, tegas, menghargai nilai-nilai yang dianggap positif, bahkan hingga mampu mengubah arah pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi, dengan cara yang sederhana.
  2. Kepemimpinan Otoriter: Di sini gaya kepemimpinan otoriter bisa dibilang sangat kuat dan keras, karena mereka menganggap punya kekuasaan tertinggi untuk membuat segala keputusan peraturan, perencanaan, hingga prosedur, yang menurutnya tepat untuk para anggotanya. Namun, pemimpin yang otoriter sukar memberikan keleluasaan kepada anggotanya. 
  3. Kepemimpinan Demokratis: Kepemimpinan demokratis tidak seperti otoriter, karena yang demokratis lebih melibatkan banyak kontribusi karyawan untuk mengambil segala keputusan. Intinya, tidak hanya menuntut keputusan sendiri tapi kebersamaan, dan condong memiliki komunikasi yang aktif dua arah antara pimpinan dan karyawannya.
  4. Kepemimpinan Transformasional: Jika pemimpin yang membuat anggotanya sangat terpengaruh dan termotivasi, maka tipe kepemimpinan ini adalah pemimpin yang transformasional. Bahkan, para anggota bisa melakukan sesuatu lebih dari apa yang diinginkan pemimpin atau target. Di sini tipe kepemimpinan ini sangat memanfaatkan rasa komitmen karyawan terhadap visi dan misi keberhasilan perusahaan.
  5. Kepemimpinan Visioner: Untuk tipe kepemimpinan ini memiliki tujuan dan perencanaan ke depan yang lebih luas dan matang. Seperti memiliki inovasi-inovasi yang bagus dalam mencapai target bersama anggotanya demi wujudkan visi misi perusahaan.
  6. Kepemimpinan Delegatif: Hampir sama dengan gaya kepemimpinan tipe demokratis, kepemimpinan delegatif juga memberikan keleluasaan dan wewenang bagi anggotanya dalam mengambil keputusan. Namun, kelemahannya mereka sulit untuk menentukan perdebatan keputusan yang dibuat anggota.
  7. Kepemimpinan Pembinaan: Seperti namanya, pemimpin ini akan mengayomi, membimbing dan mengawasi penuh para anggotanya, ketika melakukan hal-hal untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin tipe juga terus berikan dukungan hingga motivasi sesuai keahlian anggotanya. 
  8. Kepemimpinan Transaksional: Tidak hanya komunikasi dua arah, tipe gaya kepemimpinan yang satu ini juga memberikan tugas kepada karyawannya dan mengharapkan imbalan, bahwa karyawan harus membayarkan penyelesaian tugas yang sesuai bahkan harus dikerjakan dengan baik. Tugas juga diberikan dengan komando yang sangat jelas, sehingga harapan pemimpin kepada karyawan di sini sangat besar.
  9. Kepemimpinan Liberal: Lebih memberikan kebebasan kepada para anggota, tipe kepemimpinan liberal ini juga tidak hanya bisa memerintah tapi menjalankan komunikasi dua arah dan tetap mengawasi, dimana tujuannya agar tugas bisa cepat diselesaikan.
  10. Kepemimpinan Situasional: Tipe kepemimpinan yang satu ini akan bertindak sesuai situasi, atau lingkungan yang sedang terjadi. Jika situasi itu muncul, maka pemimpin tipe ini akan melakukan berbagai hal, seperti langsung mengarahkan langsung, melatih, mendukung, dan tetap mengawasi.
  11. Kepemimpinan Tim: Tidak ingin kerja sendirian, karena menurut tipe pemimpin yang satu ini, tugas organisasi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya atasan yang bekerja atau karyawan yang bersusah payah. Tapi pemimpin yang berorientasi kerja tim ini selalu mampu membimbing anggota untuk bergotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

Fungsi Kepemimpinan

Dari berbagai banyak tipe gaya kepemimpinan yang dimiliki seseorang, intinya pemimpin harus bermanfaat untuk para anggota dan pastinya perusahaan. Pemimpin wajib ada dalam organisasi, pastinya dengan beragam berbagai fungsi, berikut beberapa fungsi dari kepemimpinan:

  • Memimpin: Fungsi dari pemimpin tidak lain adalah untuk memimpin para anggotanya untuk bisa bekerja di bawah arahan yang benar. Jangan sampai anggota kehilangan arah, karena tidak ada peran pemimpin di suatu organisasi. 
  • Sebagai Sarana Mencapai Tujuan: Pemimpin adalah posisi teratas di dalam organisasi, sehingga pemimpin dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan segala pendapat, ide, rencana, dan lainnya, yang selanjutnya diolah bersama dan pemimpin yang menentukan tolak ukurnya. 
  • Merencanakan dan Merancang: Pemimpin pastinya memiliki pengalaman yang lebih banyak dari para anggotanya, sehingga pemimpin berfungsi sebagai orang yang merencanakan dan merancang segala langkah-langkah yang harus dilakukan, untuk capai tujuan yang sudah ditetapkan. 
  • Menyusun Anggota: Ketika perusahaan menetapkan untuk memilih pemimpin, di situ pemimpin juga sekaligus memiliki wewenang untuk menyusun siapa saja para anggotanya. Pemimpin juga harus bisa menentukan anggota yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari perusahaan. Pemimpin tidak hanya merekrut anggota, tapi juga bertanggung jawab untuk tetap melatih, mendukung, mengawasi, dan juga berkontribusi bersama. 
  • Mengendalikan: Saat dalam kondisi yang tidak terduga, pemimpin adalah orang yang paling diharapkan untuk bisa mengendalikan situasi. Meskipun kondisi sedang baik-baik saja, pemimpin juga harus tetap bisa mengendalikan anggota dan kinerjanya agar tetap stabil dan sesuai visi-misi.
  • Memberikan Motivasi: Pemimpin sangat diharapkan bisa mengayomi dan mendukung anggotanya, maka dari itu pemimpin harus bisa memotivasi, agar anggota bisa terpengaruh ke hal yang lebih baik, serta mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam diri mereka. 

Kesimpulan

Bagaimana? Apakah di perusahaan kamu sudah menerapkan salah satu tipe gaya kepemimpinan dan mendapatkan manfaat atau fungsinya? Dari sini, perusahaan bisa menilai bahwa mencari pemimpin tidak bisa sembarangan, karena akan berpengaruh terhadap kinerja anggota di bawahnya. 

Jadi, saat HRD merekrut pemimpin yang mungkin akan menjadi head, leader, manager, dan lainnya, harus bisa menilai dari banyak sisi. Tidak hanya tegas, pemimpin juga harus bisa mengayomi, agar anggotanya tetap merasa dihargai. 

Jika HRD sudah berhasil mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, HRD juga tetap menilai hasil kinerjanya dan juga para anggotanya.

Nah, agar lebih mudah dalam menilai kinerja para karyawan termasuk pemimpin di perusahaan, HRD bisa gunakan teknologi yang bisa digunakan, untuk mempermudah mengelola karyawan.

Saat ini, perkembangan teknologi di bidang HRD dalam mengelola karyawan sudah semakin maju. Sehingga HRD, bisa lebih mudah mengawasi hanya dengan sebuah software HRIS, seperti AqtiveHR by MASERP.

Apa itu AqtiveHR by MASERP? Jadi, ini adalah sistem pengelolaan karyawan yang digunakan HRD biasanya berupa software atau aplikasi.

Apa yang bisa dilakukan sistem ini? AqtiveHR bisa membantu pekerjaan HRD bahkan finance mulai dari pendataan karyawan, melihat absensi kehadiran, melakukan perhitungan gaji, pajak hingga tunjangan bisa dilakukan dengan mudah.

AqtiveHR juga memiliki banyak fitur-fitur unggul untuk membantu HR mengelola data-data karyawan. Yakni mulai dari Absensi Kehadiran dengan teknologi Face Recognition, Payroll untuk membantu perhitungan gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya, Reimbursement, Database Employee, hitung Pajak PPh21, Broadcast Messages, dan masih banyak lagi. 

Dengan adanya fitur-fitur canggih yang dimiliki AqtiveHR, tentunya akan memudahkan proses rekap data, untuk melakukan analisis hingga evaluasi perusahaan dengan ringkas dan cepat. 

Jadi, apakah perusahaan kamu sudah menerapkan sistem teknologi HRIS? Baik perusahaan skala kecil maupun besar, semua bisa menggunakan software dari AqtiveHR ini. 

Untuk penggunaan software sesuai kebutuhan perusahaan, kamu bisa lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kami, secara gratis!

PT Mitra Andalan Sistem
Komplek Permata
Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Resources

Blog

Find us

Available on