Seringkali, karyawan baru masih belum memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan terkait job desk dan tanggung jawabnya. Sehingga, perusahaan harus memberikan training kerja, baik di awal pertama kali masuk kerja, pertengahan kerja atau bahkan dilakukan secara berkala.
Pasalnya, ada banyak jenis training kerja yang bisa diterapkan perusahaan, untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan karyawan atau sumber daya manusianya.
Table of Contents
Definisi Training Kerja
Training kerja atau biasa disebut juga dengan pelatihan kerja merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengembangkan sumber daya manusianya.
Tidak terfokus pada karyawan baru, training karyawan atau pelatihan kerja juga bisa diberikan kepada karyawan lama, terlebih untuk mereka yang memiliki tanggung jawab dan jabatan baru.
Baca Juga: Customer Loyalty dan Cara Membangun Pendekatan
Tujuan Training Kerja
Tujuan dari diterapkannya training kerja di sebuah perusahaan, tentu didasari oleh banyak alasan, diantaranya adalah:
- Proses pengenalan terhadap jenis pekerjaan atau job desk
- Pengenalan tanggung jawab hingga goals yang harus dicapai
- Memberikan pengetahuan tentang seberapa penting pekerjaan tersebut.
- Memberikan pengetahuan terkait cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi dan lain sebagainya.
- Membantu mengembangkan hingga meningkatkan kompetensi kerja, etos kerja, produktivitas pada tingkat keahlian dan kemampuan tertentu pada karyawan, untuk sesuai dengan kualifikasi pekerjaannya.
Dasar Hukum Training Kerja
Dalam Undang undang no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, mengatur secara khusus terkait perusahaan yang memberikan pelatihan kerja bagi setiap tenaga kerja.
Adanya aturan dalam pemberian training kerja ini, secara umum bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kompetensi kerja, yang diharapkan bisa berdampak pada meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan karyawan atau tenaga kerja.
Saat ini, training kerja mungkin lebih dikenal dengan istilah masa probation. Dalam masa probation ini, durasi yang diberikan biasanya bervariasi, yakni mulai dari 1 bulan dan paling lama biasanya 3 bulan.
Namun, masa probation ini biasa diterapkan hanya di awal masa kerja bagi karyawan baru. Setelah bisa melewati masa tersebut, karyawan baru bisa lolos menjadi karyawan tetap.
Namun, untuk training kerja sendiri ternyata banyak jenisnya. Kamu harus bisa membedakan, karena tentunya para karyawan yang sedang menjalani training kerja, mengharapkan upah bahkan manfaat lainnya layaknya karyawan tetap.
Manfaat Training Kerja Bagi Berbagai Pihak
Dalam kegiatan training kerja, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan, tidak hanya untuk karyawan, tapi juga untuk beberapa pihak seperti perusahaan hingga manajer karyawan terkait.
- Manfaat training kerja bagi perusahaan:
- Perusahaan menjadi memiliki karyawan yang lebih terampil dan terampil
- Bisa membantu meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja
- Mampu meningkatkan efisiensi kerja karyawan
- Membantu menekan dan mengurangi biaya, ketika karyawan tidak mampu mengerjakan sesuatu dan akhirnya membuang-buang waktu karena kesalahan
- Mampu meningkatkan kualitas pekerjaan
- Mampu meningkatkan penjualan dan keuntungan
- Manfaat training kerja bagi manajer
- Manajer atau atasan karyawan terkait memiliki karyawan yang terampil dan profesional
- Jika ada masalah, manajer bisa dibantu oleh bawahannya yang bisa bantu memecahkan masalah kecil atau besar yang harus dihadapi
- Tidak sibuk mengajarkan, manajer dan bawahan bisa mengerjakan tugas dengan lancar kapanpun, dimanapun
- Membantu dan mendukung pengembangan karir
- Keuntungan training kerja bagi karyawan
- Membantu meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan karyawan di bidangnya yang belum dikuasai
- Membantu meningkatkan rasa percaya diri karyawan
- Mampu meningkatkan kepuasan kerja
- Mengurangi waktu belajar ketika sudah menghadapi tugas-tugas
- Membantu memahami pekerjaan dan budaya kerja perusahaan
Jenis Training Kerja
Setiap perusahaan memiliki kebutuhan keterampilan yang harus dikuasai karyawan, sehingga ada beberapa jenis training kerja yang bisa diterapkan perusahaan berdasarkan kebutuhannya.
- Pengenalan Lingkungan Perusahaan: Jenis training kerja ini lebih luas, karena tak kenal maka tak sayang. Sehingga karyawan wajib menghadapi pengenalan semua hal, mulai dari jajaran perusahaan, rekan kerja, divisi, job desk, tanggung jawab, goals perusahaan dan lainnya. Dengan adaptasi yang bagus, maka karyawan bisa melanjutkan ke pelatihan yang selanjutnya.
- Training Kerjasama Tim: Baik akan bekerja individu atau tim, karyawan baru pasti akan masuk ke dalam sebuah departemen atau divisi. Maksud dan tujuan training ini adalah untuk memastikan ia dapat menjalin hubungan kerja yang baik dengan tim atau divisi tersebut. Cara training ini juga banyak, bisa dengan permainan, outing, atau metode lain.
- Leadership Skill Training: Seperti namanya, jenis training ini bisa membantu memberikan pelatihan dasar kepemimpinan. Tidak hanya untuk karyawan baru yang ditempatkan sebagai kepala divisi, latihan dasar kepemimpinan ini juga penting untuk semua karyawan. Jadi ketika suatu saat ketika perusahaan butuh pemimpin, perusahaan tidak perlu mencari karyawan baru lagi, karena banyak karyawan-karyawan yang bisa menggantikan posisi seorang pemimpin lainnya.
- Training Kerja untuk Kemampuan Berkomunikasi: Bukan ilmu yang mudah, berkomunikasi secara efektif dan efisien ternyata butuh dilatih, dan training jenis ini juga penting dilakukan di perusahaan. Jadi, jika ada meeting atau pertemuan dan lainnya, karyawan tidak gugup dan bisa dengan jelas berbicara untuk menyampaikan sesuatu.
- Inovasi dan Kemampuan Berpikir Kreatif: Dalam sebuah tanggung jawab pekerjaan ada SOP yang harus ditaati. Namun, perusahaan juga tak boleh melupakan bahwa setiap karyawan memiliki kreativitas yang harus dikembangkan. Meski sudah ada SOP, kreativitas dan inovasi milik karyawan juga bisa membangun untuk perusahaan, bahkan bisa membantu menemukan cara-cara lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan.
- Product Knowledge sebagai Dasar Pengetahuan: terakhir ada training tentang produk knowledge, yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual atau diproduksi. Terlebih, pengetahuan karyawan baru akan produk belum sebanyak karyawan lama. Namun, tidak ada karyawan baru atau lama, tapi pengetahuan produk harus dipahami agar produktivitas bekerja lebih lancar, dan karyawan lebih percaya diri untuk memasarkannya.
Kesimpulan
Tidak ada perbedaan antara karyawan baru dan lama soal training atau pelatihan, karena semua akan mendapat porsi sesuatu kebutuhannya. Begitu juga soal gaji, hak dan kewajiban karyawan baru, meski dalam masa training.
Di sini HR harus bisa mengelola dengan baik karyawan-karyawan dan berlaku adil, sesuai dengan aturan dan kebijakan perusahaan. Nah, agar lebih mudah dalam mengelolanya, HR butuh software HRIS yang bisa membantu seperti AqtiveHR by MASERP.
Dengan AqtiveHR kamu bisa melakukan hal apapun yang berkaitan dengan pekerjaan HR bahkan finance. Seperti memantau absensi lebih akurat, menghitung gaji dan lainnya lebih cepat dan lainnya.
Bahkan software AqtiveHR adalah satu diantara banyak software HRIS yang bisa kamu pertimbangkan untuk digunakan di perusahaan, karena memiliki banyak fitur unggul.
Mula dari fitur absensi kehadiran dengan teknologi Face Recognition, Payroll, Reimbursement, Database Employee, hitung Pajak PPh 21, Broadcast Messages, dan masih banyak lagi.
Yuk beralih dari format absensi manual ke absensi online yang bisa permudah pekerjaan HRD di perusahaan kamu. Baik perusahaan skala kecil maupun besar, semua bisa menggunakan software dari AqtiveHR by Maserp ini!
Untuk penggunaan software sesuai kebutuhan perusahaan dan informasi selengkapnya tentang AqtiveHR, kamu bisa lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kami, secara gratis!